“Galau nich”, mungkin kalian bertanya-tanya ngapain ni orang bikin tulisan awal kalimatnya alay kayak gitu, tapi sumpah awalnya gue juga gak pernah kepikiran bakal buat tulisan kayak gini. Semua berawal dari Facebook gue yang dibajak sama teman-teman kontrakan gue yang barbar. Karena lupa ngelogout FB gue di laptop, dan laptop itu gue tinggal di kamar, dengan kejamnya mereka nulis status itu; “Galau nich”, dan dengan polosnya pula teman-teman FB gue langsung komen “Darul kenapa?” , “Sabar ya Darul”, “Ciye…Kang Darul galau”, “474Y Lu..” dan komentar-komentar “membangun” lainnya, dan Gue Cuma bisa melongo sambil mengucap istighfar.
Awalnya sih sempat
dongkol, tapi setelah gue merenung dalam sujud gue di masjid dan renungan
tambahan dalam tongkrongan gue di WC, uups… Sensor. Gue mendapatkan kesimpulan
bahwa galau itu sebenarnya fitrah manusia. Bagi gue, galau itu adalah suatu
fase yang pasti dialamin oleh setiap manusia sama kayak alay.
Pasti banyak yang
protes dan merasa kalau dirinya gak pernah alay, please…
salah satu ciri-ciri orang alay adalah gak
pernah merasa dirinya alay. Sama
kayak orang kentut yang gak pernah mengakui kalau kentutnya itu bau. Kalau masih gak percaya lw semua pernah alay, coba cek semua foto-foto Lw yang ada di Friendster!
Pasti Lw akan menemukan sejuta foto dengan segala pose ajaib, atau lihat nama-nama
temen FB Lw. Pasti banyak yang namanya “Ciyetcayankkamoehselalu,
Dythacelaludichini, Myelove5uJu, Adietmerindoekankasihsayank, dan nama-nama
manusia planet lainnya, atau jangan-jangan
malah FB Lw sendiri yang pakai nama alay kayak gitu.
Oke, kita kembali ke pembahasan awal kita mengenai galau.
Seperti yang sudah gue bilang, galau itu pasti dirasakan oleh setiap manusia.
Mau UAS galau, jatuh cinta galau, gak punya uang galau, bahkan kalau lagi
ketemu calon mertua terus tiba-tiba kepengen kentutpun jadi ikutan galau(ya
iyalah...). Jadi wajar kalau galau itu pasti dirasakan setiap manusia.
Terus gimana buat ngatasinnya?
Sebenarnya
jawabannya ada di diri Lw sendiri. Mau gak galau saat UAS, ya Lw belajar atau
siapin softcopy bahan UAS di HP(silahkan ditafsirkan sendiri), gak punya duit
ya Lw berhematlah, atau kebelet kentut di depan Camer, ya..ijin aja dulu,
bilang mau angkat telepon. Sebenarnya mengatasi galau itu mudah, tinggal
bagaimana cara kita menyikapinya.
Nah...cara
yang lebih manjur lagi untuk mengatasi galau adalah Lw sering sholat, baca
Al-Quran, dan mentoring. Kalau galau karena terjebak diantara pilihan yang
sulit, ya..isthikarah.Insya Allah semua kegalauan Lw akan hilang dan akan
menemukan jawaban atas semua kegalauan itu.
Jadi kalau ada yang
bilang “hari gini masih galau?”, ya enjoy aja. Karena galau itu memang fitrah
manusia dan memang ada obatnya.
Jatinangor, 14 Maret 2013
wow suka sama tulisan darul. hahahaa "galau nich"
BalasHapusciee kang darul, jadi pakar galau nih :p
BalasHapushehehe
Syifa:
BalasHapusHe..He.. makasih, semoga g ikut galau.
Rahma:
BalasHapusKok pakar?
kan cuma nulis hasil renungan. he..he..